Langsung ke konten utama

Postingan

Manusia Boleh Iri Terhadap 2 Hal

Gunung Merapi Burni Telong, Kabupaten Bener Meriah. (Foto Dok. Pribadi Junaidi Ari Delung) Ada dua hal yang kita boleh padanya; orang yang berilmu dan orang yang selalu bersama Al-Qur’an. Orang yang berilmu akan menjadi kebencian bagi iblis dan antek-anteknya. Ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Orang yang selalu bersama Al-Qur’an adalah orang yang tidak pernah lepas dari membaca, menuliskan, mentadabburi dan menghafal Al-Qur’an. Selain dari kedua ini maka boleh jadi tidak baik untuk kehidupan pribadi di masa depan. Jadi pahamilah.

Menjaga Hati Agar Tak Kembali Luka

  Ilustrasi Hati terluka. (Foto Pixabay) Persoalan hati memang luar biasa, karena bisa membawa manusia pada kesenangan dan juga kesedihan. Aku sendiri lebih baik menjaga daripada harus mendapat luka. Hal ini mulai aku lakukan setelah sadar bahwa aku tidak ingin orang lain terluka lagi, dan akhirnya aku memutuskan untuk menjaga hati. Orang-orang menilai bahwa menjaga hati seseorang yang kita cintai namun tidak bersama kita adalah masih menyimpan rasa cinta kepada dirinya. Satu sisi rasa cinta memang iya, tetapi hanya saja untuk tidak lagi menaruh luka yang telah pernah terjadi selama ini. Dari itu, Aku menyibukkan diriku dengan aktivitas menghiburku dibanding harus membuat aktivitas di media sosial yang membuat orang itu sendiri akan mencoba mengaksesnya. Aku ingin hilang dari peredaran pandangan dia dan orang agar aku terbebas dan terbiasa untuk menenangkan pikiran. Kini aku nikmati hidup dan menjalankan aktivitas sebagai pengajar atau dosen di salah satu universitas di Banda A

Kopi yang Kurang Bersahabat

Racikan Minuman Kopi (Foto: Pixabay) Akhir 2022, merupakan hari yang pelik bagi aku dalam menghadapi kenyataan dan fakta perjalanan hidup. Aku begitu didera suasana yang tidak mengenakkan. Aku kehilangan harapan yang semula ku tanam dan hasilnya nihil bak pisang yang tumbuh tak berbuah. “Kenapa ya Aku seperti ini. Apakah karena ada salah?”. Perasaan ini terus terucap dalam hati seolah Aku didera kesalahan besar. Aku terus memikirkannya lagi. Entah apa yang membuat aku seperti itu hingga akhirnya Aku merasa bersalah dan gila. Tahun ini juga, aku dilanda kemurungan yang amat mendalam. Belum pernah kualami sebelumnya, namun kali ini benar-benar beda. Rambutku yang tidak dipotong menjadi panjang, bak jaman era di 90-an. Wajah yang memang terus dijaga dari debu dan polusi yang beterbangan saat keluar rumah dan berkendara. Parahnya lagi, lambungku semakin hari semakin tidak mengenakkan. Pada Oktober, hatiku tidak karuan. Aku kehadiran saudara sepupu dari Takengon, Aceh Tengah. Ia memin

Semoga Diberi Keberkahan Ya

Senja dari Pantai Penyu, Aceh Besar. (Dokumen Pribadi Junaidi Ari Delung) "Happy Milad Nad. Semoga umur kamu berkah dan sehat-sehat selalu". Begitulah hati ini mendoakan seseorang yang mengingatkanku pada kilas balik hari ini. Aku juga mendoakan agar umurnya senantiasa diberikan keberkahan dan sehat-sehat selalu. Karena dengan berkah, hidup seseorang di dunia bermanfaat dan tidak sia-sia. Dengan kesehatan ia akan senantiasa banyak menjalankan aktivitas-aktivitasnya dengan baik. Apapun yang telah terjadi, semuanya adalah jalan kebaikan dan yang terbaik. Memang belum pernah terpikirkan bahwa akan seperti ini, namun aku yakin semua itu telah berada pada titik dan koridornya. Semoga kita semua diberikan kesehatan juga kebahagiaan. Semoga. Perjalanan hidup harus dilanjutkan meski ditengah badai kekacauan yang dialami. Sulit menerima takdir yang memang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, namun ini juga harus patut disyukuri. Walau bagaimanapun hanya Tuhan, Allah Swt yang memberik

Cinta Sejatiku

Ilustrasi Cinta Sejati (Foto: Pixabay) "Jangan mengikuti diriku yang mencintai seseorang namun sendiri." kata seorang lelaki kepada seorang jurnalis perempuan dalam sebuah pertemuan di sebuah lembah gunung. Apa yang disampaikan lelaki itu memang belum tembus ke dalam hati si wanita dan tidak akan paham dengan kondisi seorang lelaki ini bagaimana sebenarnya perjalanan cinta dan hidupnya. Hidup hanya sebatas menikmati aktivitas, namun tenggelam dalam cinta yang diinginkan namun terkekang oleh jarak, dimensi cinta dan Tuhan. Namun apa yang dirasakannya saat ini adalah sebuah jawaban untuk dirinya bahwa Tuhan memberikan batas waktu selama 10 tahun untuk berpisah dan mencintai dalam diam. Salut benar si jurnalis wanita ini melihat kisah cintanya seorang lelaki ini. Si wanita yang sering menolak lelaki lain untuk menjadi kekasihnya kini menjadi terbalik.  Hatinya terpukau dengan pria ini dan ia mengakui bahwa sejauh ini tidak pernah lelaki yang ia kejar namun entah mengapa kali ini