Ilustrasi Hati terluka. (Foto Pixabay) |
Persoalan
hati memang luar biasa, karena bisa membawa manusia pada kesenangan dan juga
kesedihan. Aku sendiri lebih baik menjaga daripada harus mendapat luka. Hal ini
mulai aku lakukan setelah sadar bahwa aku tidak ingin orang lain terluka lagi,
dan akhirnya aku memutuskan untuk menjaga hati.
Orang-orang
menilai bahwa menjaga hati seseorang yang kita cintai namun tidak bersama kita
adalah masih menyimpan rasa cinta kepada dirinya. Satu sisi rasa cinta memang
iya, tetapi hanya saja untuk tidak lagi menaruh luka yang telah pernah terjadi
selama ini.
Dari
itu, Aku menyibukkan diriku dengan aktivitas menghiburku dibanding harus
membuat aktivitas di media sosial yang membuat orang itu sendiri akan mencoba
mengaksesnya. Aku ingin hilang dari peredaran pandangan dia dan orang agar aku
terbebas dan terbiasa untuk menenangkan pikiran.
Kini
aku nikmati hidup dan menjalankan aktivitas sebagai pengajar atau dosen di
salah satu universitas di Banda Aceh. Menjadi penulis di salah satu media,
berbisnis kopi arabika dan juga aktivitas lainnya yang membuat hariku penuh
dengan kegiatan. Seperti dikatakan, bahwa mengisi kegiatan dengan aktivitas
bermanfaat tentu akan menjadi lebih efektif daripada harus memikirkan sesuatu
yang dapat membuat diri kita sakit.
Aku
berharap dengan adanya aktivitas ini mampu membantu menjalankan roda
kehidupanku dan menghilangkan jejak luka yang masih ada walau sulit untuk
melupakannya. Menyedihkan bukan, aku selalu mengingat masa-masa lalu itu hingga
membuatku jatuh sakit. Padahal hanya masa lalu, namun dapat membawa orang pada
jalan yang salah dan membuat dirinya di tengah hadirnya kekurangan kesehatan
jiwa dan fisik.
Teringat ucapan orang-orang alim, mengingat masa lalu akan membawa diri manusia dalam kepahitan jiwa. Manusia akan mudah jatuh sakit dan banyaknya permasalahan dalam tubuh. Dari itu, untuk menghindari hal-hal tersebut dapat mengurangi ingatan-ingatan atau harapan untuk masa lalu. Masa lalu itu disimpan sebagai kenangan yang mungkin indah. Namun tidak bisa diharapkan kembali.
Cobalah mencari aktivitas yang baik dan bermanfaat untuk menumbuhkan jiwa yang sehat dan terlepas dari indahnya masa lalu. Daripada harus menerima beban sehat yang ujung-ujungnya mempengaruhi kualitas kesehatan diri kita. Kita yang sebelumnya sehat-sehat dan beraktivitas baik dan bermanfaat, kini harus mengeluh kesakitan dan mengurangi kualitas kegiatan dan amal ibadah kita sehari-hari.
Apapun yang terjadi, kita bisa menjaganya dengan baik dan sebaik-baiknya agar menjadi manusia yang penuh inspirasi dan religius tinggi. Tetap semangat menjalani hidup dengan harapan dan kreativitas yang dapat bermanfaat untuk orang lain.
***
Komentar
Posting Komentar