Langsung ke konten utama

Postingan

Cinta Sejatiku

Ilustrasi Cinta Sejati (Foto: Pixabay) "Jangan mengikuti diriku yang mencintai seseorang namun sendiri." kata seorang lelaki kepada seorang jurnalis perempuan dalam sebuah pertemuan di sebuah lembah gunung. Apa yang disampaikan lelaki itu memang belum tembus ke dalam hati si wanita dan tidak akan paham dengan kondisi seorang lelaki ini bagaimana sebenarnya perjalanan cinta dan hidupnya. Hidup hanya sebatas menikmati aktivitas, namun tenggelam dalam cinta yang diinginkan namun terkekang oleh jarak, dimensi cinta dan Tuhan. Namun apa yang dirasakannya saat ini adalah sebuah jawaban untuk dirinya bahwa Tuhan memberikan batas waktu selama 10 tahun untuk berpisah dan mencintai dalam diam. Salut benar si jurnalis wanita ini melihat kisah cintanya seorang lelaki ini. Si wanita yang sering menolak lelaki lain untuk menjadi kekasihnya kini menjadi terbalik.  Hatinya terpukau dengan pria ini dan ia mengakui bahwa sejauh ini tidak pernah lelaki yang ia kejar namun entah mengapa kali ini

CINTA DAN KEBAHAGIAAN

Ilustrasi Cinta dan Kebahagiaan. (Foto: Pixabay) "Jika dirimu sendiri tidak bahagia, bagaimana bisa kamu bisa membahagiakan orang lain". Sebuah ungkapan seorang ibu kepada anaknya di sebuah taman di salah satu desa di London. Perasaan ini cukup mewakili seluruh perempuan (ibu) yang mengharapkan anak-anaknya bahagia dengan kehadiran cinta. Perasaan ibu ini disampaikan kepada anaknya lantaran ia meninggalkan anaknya tersebut saat usia 12 tahun. Padahal jauh-jauh hari ia ingin sekali pergi, namun anaknya masih berusia 4 tahun. Akhirnya sang ibu memutuskan pergi ketika sang usia anak berumur 12 tahun. Sang ibu pergi bukan karena benci kepada sang anak, melainkan karena cinta yang tidak ada dalam rumah tangganya. Ia tidak merasakan cinta terhadap suaminya hingga membuat dirinya sengsara dan tidak bahagia. Ia menilai, dalam rumah tangga tanpa cinta antara satu dengan yang lainnya tidak akan ada arti. Kegelisahan dan rasa yang tidak bahagia mendiami dirinya beberapa tahun lamanya hi

Sedan Mercedes-Benz Antik Jadi Mobil Termahal di Dunia

Mobil Sedan Mercedes-Benz 300 SLR Uhlenhaut Coupe menjadi harga termahal usai dilepas baru-baru ini oleh perusahaan lelang mobil RM Sotheby's. Dilansir dari Kompas.com pada Senin (23/5/2022), harga tersebut ditawarkan dalam acara lelang RM Sotheby's di Jerman pada awal pekan lalu. Menariknya, mobil keluaran 1955 tersebut terjual kepada seorang kolektor pribadi. Mobil ini ditawari harga mencapai 135 juta Euro atau sekitar Rp 2 triliun! Dari bandrol harga itu, Uhlenhaut Coupe kemungkinan merupakan mobil termahal yang pernah ada di dunia. Bahkan, penjualan tersebut cukup menjadi perhatian publik. Situs Dmarge memberi judul untuk penjualan mobil ini sebagai "most expensive ever". Wajar ketika mobil antik menjadi perhatian milyarder sejak beberapa tahun lalu, terlebih sekaliber mobil satu ini. Diketahui, harga mobil-mobil antik yang dilepas di acara lelang tidak pernah setinggi Mercedes-Benz tersebut. (Sedan Mercedes-Benz 300 SLR Uhlenhaut Coupe) Dilansir dari CNBC,

Menjadi Pribadi yang Hebat

  Memandang Kota Redelong dari Puncak Merah Putih Kabupaten Bener Meriah (Dokumen pribadi Junaidi Ari Delung) Setiap kita manusia tentu memiliki cerita panjang dalam hidupnya. Bahkan, setiap individu itu ada yang berkeinginan menjadi orang sukses. Untuk memahami kata sukses itu, ternyata kita tidak dibenarkan fokus hanya kepada satu tujuan. Yaa! Misalnya seperti sukses dalam menghasilkan uang. Jika kita berpikir bahwa sukses itu diukur dari segi uang kita yang banyak maka kita berada pada pemikiran yang salah. Stop!! Sampai disana saja, jangan dilanjutkan. Untuk kata sukses sendiri masih berlaku pada kata umum dan subjek. Sebab, kalau kita berhasil menyelesaikan pendidikan dari SD sampai tamatan Sekolah menengah atas, itu juga sukses. Sukses dalam meraih impian, bagian dari sukses. Maka, kita tidak boleh mengukur bahwa tingkat kesuksesan itu dilihat dari seberapa besarnya kita menghasilkan uang. Atau, seberapa jauh kita bisa bersaing dengan orang lain dalam meningkatkan jenjang pendidi

Menanam Kebahagiaan Pada Diri Sendiri

Agaknya, hidup akan lebih sederhana dengan menghadirkan kebahagiaan. Sesederhana mungkin merupakan bagian dari kebahagiaan itu. untuk menghadirkan itu semua, tentu harus terlebih dahulu mengenal jiwa kita. Karena jiwa akan menyatu dengan diri kita seiring dibarengi dengan kehadiran diri kita. Foto: Junaidi. Bermain bola ditepi pantai Alunaga, Banda Aceh. Agustus 2020